Minggu, 26 April 2015

puisi



  

Seteduh Embun Pagi
Embun
Riuh jatuh di sekitar daun ini
Berbinar lentiknya selaksa arti
Duduk
Di sini mengamati
Indah rumput yang terbasahi
Tunduk
Dahannya seperti akui
Mensyukuri nikmat ini

Menanam bunga
Di taman aku menggali
di dalamnya aku Tanami pertemuan
pertemanan cinta kasih sayang amarah egois kecemburuan tangis tawa benci dendam
dan aku menutupnya dengan menyirami dan memupuknya
penuh hati-hati
hari-hari berlalu lampan laun tunas timbuL
seiring bakal bunga mulai muncuL
menyusup dari dalam tanah
tiap hari aku sirami
Menjaganya agar tetap tumbuh seperti yang kuinginkan
Lalu di ruas-ruas batang memuncul daun-daun
dan kelopak-kelopak kecil yang indah
di bagian pucuk seseuatu mulai tampak membesar dan mekar
Aku merawatnya setiap saat
agar daun tidak gugur di suatu waktu
bentuknya yang tentram di pandang
membuatku mengabadikan dalam sebuah potret


Kami bergandengan di Lembar potret itu
kenangan mulai berguguran
terbang di tiup angin
Keterangan : suatu pertemanan yang lambat laun di panggil satu persatu untuk menjumpai penciptanya

KOPI
Teguklah secangkir kopi itu
Maka darah jelatamu mengalir di sepanjang tubuh

Aromanya begitu membuai
KOPI?
Ada di sela-sela tulisan ini
Kenikmatan membuat Lidah ku
Tidak henti untuk merasai kenikmatan tersebut
Jangan ada sisa setetes pun
Kerna malam masih panjang tuk menulis sebuah inspirasi

Di mana Ini ?
Aku ...
Ya, aku
Menyaksikan kalian di depan Mataku
Di mana ini ?
Jangan bawa pikiran, hayalan, aku di sini
ingin memberi



TANAH
Tanah ... Kau begitu sempurna
Sosokmu tidak dapat di artikan
Tanah .. . Begitu hebatnya dirimu
Kau bisa menghidupi banyaknya yang ada di Bumi
Mungkin sebagian Lainnya menghirukanmu
Tidak memahami dan mengambil manfaatmu
Tapi kau tetap memberi kehidupan
di mana ada kau
Di situ ada Aku, kita dan Mereka

Alam Membantu
Berjalanlah
Sampai di mana kau akan menemukan tujuan dari maksudmu
Alam membantumu
Atau langkah kakimu
Untuk kembali
Mulai membentuk diri





Tuk Menanti
Simpan semua perkataan yang hadir di dalam ungkapanku
Adakah yang bermakna untukmu
Kau datang curahkan Cerita
Cerita tentang Masa depanmu
Kebingungan yang timbulkan di pikiranmu
Lalui saja hari ini dengan Rasa syukur di dalam hati
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Namun sadarilah hidupmu itu cerah
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti
Lalui saja hari ini dengan Rasa syukur di dalam hati
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Namun sadarilah hidupmu itu cerah
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti


Karya : Aimy Nazmi

tempat kelahiranku


Eh, ternyata bersyukur menjadi ciri-ciri setiap muslim, di tempat yang awalnya ku sebut pelosok lebih parahnya lagi, aku pernah bilang tempat jin buang anak hehe.. astagfirullah, pada awalnya sedih, tidak betah dan ingin kabur dari tempat ini. Tapi mangkin kemari mangkin terasa lebih bersyukur, bagaimana tidak di tempat itu PLN tidak masuk, Cuma mesin milik pribadi yang di salurkan kepada tetangga, jam tayangnya dari pukul 18.00 wib sampai 22.30 waah, bisa bayangkan bagaimana rasanya, dulu waktu berada di tempat yang listriknya tidak berhenti 24 jam, padam sebentar saja sudah pada ngedumel sampai-sampai mau demo ke kantor PLN, padahal ya..tidak pernah jadi juga sih tidak berani haha
Nah, kalau di tempat yang sekarang ini, begitu nyala listrik mesin itu tadi pada ngucap “Alhamdulillah”. Buru-buru dah itu ngecas apa-apa yang mau di cas, signal handphone tidak ngacung 24jam, lebih sering tidak hadir. Nah, giliran ada hal penting, ayah-ayah dan pemuda-pemuda nangkring di atas pohon, tau ngapain!
Nyari signal  ke banyang resikonya apa! Begitu jumpa signal langsung ngucap “Alhamdulillah” harus dan terus ucapkan Alhamdullillah

Ini aku
seperti ini lah aku
mari bina cinta denganku

benar-benar sama persisi keadaannya dengan tempat kelahiranku tiga belas tahun silam. Berasa balik ke masa itu, tidak ada istilah tekan tombol, air pun mancur
mesti nimba mau sedalam seperti apa pun itu sumur, uuiih..berasa seperti anak- anak main air. Wah, tradisional banget ya…
Dia mulai lagi
anak gembala itu menunjukkan taringnya kembali
aku menyaksikan
dari sisi kejauhan
anak gembala itu bergumulaan
penuh lumpur
aku tertawa dan mereka ceria
Always say  “Alhamdulillah”, untuk segala sesuatunya di tempat ini. Walau harus mengubur dalam angan-angan, Ups..berasa seperti tak bersyukur jadinya hehe
Pagi tak seirama
penuh nuansa tak seirama
hati masih saja sama
binar terlihat samar adanya
Masih seperti itulah fasilitasnya. Soal udara segar, jangan di tanya, bakalan 24jam udara segar terus, kalau bus atau truk tak lewat pas musim kemarau, catat ya, musim kemarau
KABARMU,HUJAN
Kupijakkan kaki ku di sini
keadaan terbuang di musim semi
hujan apa terekam dalam ingatan, ini alami
menghampiri anugerah ini menanti
tak terlupakan di hati
lepaskanlah berat itu hati
sambut mentari…
Siang terik, panasnya tidak ketulungan biasanya orang nyari kulkas. Tidak tau ingin ngadem di dalamnya atau nelan semua isinya hahaha (damai). Kalau di sini sulit bin rumit nemuin makhluk apaan ya?
Kulkas maksudnya…yang ada ya pohon-pohon, ngadem dah itu di bawah pohon. Beruntung kalau pohonnya mangga wah, sambil menyelam minum air dah, kalau itu ngadem sambil  ngerujak hahahai. Ia kalau pohonnya akasia?
nyengir kuda sambil kipas-kipas. Tetap ngucapin “ Alhamdulillah” duh damai memang ya..
rasanya bagiku dengan adanya PLN. Nggak percaya? Semakin jauh dengan kotak ajaib alias tv, bahkan kotak ajaib itu sendiri tidak akan pernah dijumpai pada setiap ruangan rumahku. Yup, lagi lagi bersyukur. Kudet dong? Kurang update kata sebagian orang. Tidak, masih ada cara dan alternatif lain yg bisa digunakan untuk update informasi.
                                                                           
                                                                                                               penulis
                                                                                                           anggrianita

Catatan ku

Anak anak yang berkreasi, kreatif, lalu smart dan bermanfaat lainnya.. ialah lahir dari rahim ibunya yang begitu luar biasa kuat dan hebat. ...