Seteduh Embun Pagi
Embun
Riuh jatuh di sekitar daun ini
Berbinar lentiknya selaksa arti
Riuh jatuh di sekitar daun ini
Berbinar lentiknya selaksa arti
Duduk
Di sini mengamati
Indah rumput yang terbasahi
Di sini mengamati
Indah rumput yang terbasahi
Tunduk
Dahannya seperti akui
Mensyukuri nikmat ini
Dahannya seperti akui
Mensyukuri nikmat ini
Menanam bunga
Di
taman aku menggali
di dalamnya aku Tanami pertemuan
pertemanan cinta kasih sayang amarah egois kecemburuan tangis tawa benci dendam
dan aku menutupnya dengan menyirami dan memupuknya
penuh hati-hati
hari-hari berlalu lampan laun tunas timbuL
seiring bakal bunga mulai muncuL
menyusup dari dalam tanah
tiap hari aku sirami
di dalamnya aku Tanami pertemuan
pertemanan cinta kasih sayang amarah egois kecemburuan tangis tawa benci dendam
dan aku menutupnya dengan menyirami dan memupuknya
penuh hati-hati
hari-hari berlalu lampan laun tunas timbuL
seiring bakal bunga mulai muncuL
menyusup dari dalam tanah
tiap hari aku sirami
Menjaganya
agar tetap tumbuh seperti yang kuinginkan
Lalu di ruas-ruas batang memuncul daun-daun
dan kelopak-kelopak kecil yang indah
di bagian pucuk seseuatu mulai tampak membesar dan mekar
Lalu di ruas-ruas batang memuncul daun-daun
dan kelopak-kelopak kecil yang indah
di bagian pucuk seseuatu mulai tampak membesar dan mekar
Aku
merawatnya setiap saat
agar daun tidak gugur di suatu waktu
bentuknya yang tentram di pandang
membuatku mengabadikan dalam sebuah potret
agar daun tidak gugur di suatu waktu
bentuknya yang tentram di pandang
membuatku mengabadikan dalam sebuah potret
Kami
bergandengan di Lembar potret itu
kenangan mulai berguguran
terbang di tiup angin
kenangan mulai berguguran
terbang di tiup angin
Keterangan : suatu pertemanan yang lambat laun
di panggil satu persatu untuk menjumpai penciptanya
KOPI
Teguklah
secangkir kopi itu
Maka darah jelatamu mengalir di sepanjang tubuh
Aromanya begitu membuai
KOPI?
Ada di sela-sela tulisan ini
Maka darah jelatamu mengalir di sepanjang tubuh
Aromanya begitu membuai
KOPI?
Ada di sela-sela tulisan ini
Kenikmatan
membuat Lidah ku
Tidak henti untuk merasai kenikmatan tersebut
Tidak henti untuk merasai kenikmatan tersebut
Jangan
ada sisa setetes pun
Kerna malam masih panjang tuk menulis sebuah inspirasi
Kerna malam masih panjang tuk menulis sebuah inspirasi
Di
mana Ini ?
Aku ...
Ya, aku
Menyaksikan kalian di depan Mataku
Menyaksikan kalian di depan Mataku
Di mana ini ?
Jangan bawa pikiran, hayalan, aku di sini
ingin memberi
ingin memberi
TANAH
Tanah
... Kau begitu sempurna
Sosokmu tidak dapat di artikan
Tanah .. . Begitu hebatnya dirimu
Kau bisa menghidupi banyaknya yang ada di Bumi
Sosokmu tidak dapat di artikan
Tanah .. . Begitu hebatnya dirimu
Kau bisa menghidupi banyaknya yang ada di Bumi
Mungkin
sebagian Lainnya menghirukanmu
Tidak memahami dan mengambil manfaatmu
Tidak memahami dan mengambil manfaatmu
Tapi
kau tetap memberi kehidupan
di mana ada kau
Di situ ada Aku, kita dan Mereka
di mana ada kau
Di situ ada Aku, kita dan Mereka
Alam Membantu
Berjalanlah
Sampai
di mana kau akan menemukan tujuan dari maksudmu
Alam
membantumu
Atau langkah kakimu
Atau langkah kakimu
Untuk
kembali
Mulai
membentuk diri
Tuk Menanti
Simpan semua perkataan yang hadir di dalam
ungkapanku
Adakah yang bermakna untukmu
Kau datang curahkan Cerita
Cerita tentang Masa depanmu
Adakah yang bermakna untukmu
Kau datang curahkan Cerita
Cerita tentang Masa depanmu
Kebingungan yang timbulkan di pikiranmu
Lalui saja hari ini dengan Rasa syukur di dalam hati
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Lalui saja hari ini dengan Rasa syukur di dalam hati
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Namun sadarilah hidupmu itu cerah
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti
Lalui saja hari ini dengan Rasa syukur di
dalam hati
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Tak usah pikirkan besok hari
yang membuatmu semakin tak mengerti
Namun sadarilah hidupmu itu cerah
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti
Mungkin belum saat ini sabarLah tuk menanti
Karya : Aimy Nazmi